Minggu, 03 Maret 2013

Resume pertemuan ke-2 Sistem informasi asuransi



Ada 3 bagian besar pada liabilities atau sumber dana(Bank) yakni:
1.   Deposit disebut dana masyarakat ada tiga yakni time deposit(deposito), saving deposit(tabungan) dan demand deposit(giro).
2.      Securities merupakan  pasar modal tidak semua orang bisa bertransaksi di pasar modal yakni obligasi
3.     Capital merupakan pemilik bank atau lembaga keuangan ada dua yakni modal disetor (modal sendiri), laba ditahan(bagian dari deviden , Profit – laba ditahan = Deviden) dan stock(saham yang ada di pasar modal).
Uang pemilik modal hanya terdapat pada capital modal disetor.
Masing-masing sub poin memiliki kewajiban membayar bunga (i1) yang disebut biaya dana atau Cost of Fund.
Untuk dapat membayar biaya dana maka bank harus menjual kredit atau loan
Loan dibagi menjadi 3, yakni :      
  1. Kredit investasi     
  2.  Komersial      
  3. Konsumtif

Pada tahap ini bank harus membayar Bunga juga.dimana bunga pada Asset(i2) harus lebih besar dari bunga pada liabilities(i1) maka selisihnya menjadi keuntungan untuk pihak bank.
Bank boleh menjadi multiplier(pengganda) sesuai perjanjian LDR dari pemerintah. pemerintah memperbolehkan masyarakat meminjam dana kredit yang diambil dari deposit dan 10%*deposit dari capital maksimal (110% maksimum pinjaman dari nilai deposit)
Bank harus menyimpan asset minimal 8% dari deposit di Bank Indonesia atau reserve of requirement pada BI(Rekening Koran pada BI). Gunanya untuk liquiditas, untuk clearing Bank.
Seseorang hanya bias melakukan transaksi dengan cek, melalui GIRO . dibagi 2 yakni Bilyet Giro(hanya bias melakukan transaksi secara pemindahan atau transfer tidak berbentuk tunai) dan Cek / GIRO.
Ada dua hal yang mempengaruhi saldo tabungan yakni:
1.      Saldo deposit
2.      Transaksi Klearing.
maka optimalisasi diperlukan Sistem informasi dan untuk pengambilan keputusan membutuhkan Sistem Pengambilan Keputusan.
Mekanisme jika bank kalah clearing maka bank dapat melakukan call money yakni bank yang kalah Clearing dapat meminjam dana dari bank lain agar bank tersebut tidak di liquidasi oleh Bank Indonesia karena dana yang tersimpan di BI kurang dari 8% * deposit dan bunganya dihitung dengan Over night yakni tingkat suku bunganya sama dengan tahunan(Per-annual) dan dapat dicek dengan melakukan RTGS(Real Time Gross Settlement) dan dapat disebut dengan PUAB atau Pasar Uang Antar Bank.
Maka bank harus terhubung dengan system online RTGS(Real Time Gross Settlement) agar informasi dapat terupdate dengan baik.
Lembaga yang berwenang untuk mencetak uang di Negara Indonesia yaitu Peruri. Dan lembaga yang mengedarkan uang di Indonesia yaitu Bank Indonesia.
Law the large number bank akan memilih 1000 orang dengan nominal Rp.1000 daripada 1 orang dengan nominal Rp.1.000.000 untuk meminimalkan resiko bank itu collapse. Berfungsi untuk meminimalkan resiko dari liquidasi.
Biaya transfer antar bank yang dilakukan nasabah memiliki biaya jasa/ biaya transfer antar bank. Dibagi menjadi 2 yakni:
  1.  Biaya Transfer beban yang dibebankan pada nasabah.
  2. Biaya ATM

Ada 2 kegiatan bank yakni :
  1.  Produk mendapatkan Spread.
  2. Jasa maka bank mendapatkan Fee.

Standar ukur transaksi dunia adalah Emas. Dan untuk mencetak uang, suatu Negara harus memiliki sejumlah emas tertentu. Dan pada saat ini jika suatu Negara setiap orang harus memiliki emas maka disini terletak batasannya. Maka untuk mewakili emas itu maka dibuatlah Special Drawing Right adalah satu sertifikat yang mewakili bahwa Negara tersebut mempunyai emas tertentu.
Jika suatu Negara dengan sembarangan mencetak uang, maka harga nilai mata uang Negara tersebut turun dibanding Negara lain. Supaya tidak banyak uang beredar, maka Bank pada Negara tersebut harus menaikkan suku bunga agar orang banyak menyimpan dana dibank. Dan disini peran Bank Indonesia agar menjaga stabilitas moneter. Yakni agar Bank Indonesia tidak mencetak uang lebih banyak lagi.
1.      Penetapan Pemerintah atas valuta asing(Money Market)
Kasus : Jika pada tanggal 1 Maret nilai 1 USD sebesar Rp.20.000 dan permintaan orang akan rupiah naik. Maka nilai 1 USD akan menjadi Rp.18.000. ukuran nilai yang naik adalah nilai rupiahnya dari Rp.20.000 menjadi Rp.18.000 perbandingannya terhadap USD. Dan tidak menutup kemungkinan harga 1 USD menjadi Rp.10.000. ini terjadi pada Pasar Uang yang mempengaruhi adalah Supply and Demand. Tentunya hal ini tidak akan sedrastis ini kecuali ada hal-hal tertentu.
Yang menjadi tolak ukur dunia adalah Negara:  
  1. Euro(Eropa).
  2. Yuan(Cina).
  3.  Yen(Jepang).

2.      Pembagian Pasar
a.       Pasar Uang
Kegiatan menjual mata uang.
b.      Pasar saham
Kegiatan menjual saham / stock.
c.       Pasar Emas
Kegiatan menjual komposisi emas. Barangnya ada pada gudang, namun catatannya yang diperjualbelikan. Ini merupakan multiplier di level ke-5.
Bank merupakan actor utama dalam perekonomian. atau pasar flow capital. Maka tolak ukur dari bank itu adalah liquiditas. Jika ada sebuah bank yang collapse, maka akibatnya secara makro bagi Negara tersebut. Dampaknya besar bagi Negara tersebut misalnya bank di Negara tersebut tapi banknya tidak dapat mengumpulkan dana nasabah dengan baik. Maka terjadi inflasi besar-besaran yang berdampak kepada meningkatnya harga barang dan lain-lain. Contohnya pada Negara Zimbabwe memiliki nilai inflasi sebesar 1200%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar